Pemberian bungkil sawit untuk pakan ayam mulai banyak dilakukan oleh para peternak ayam. Bahkan, Anda juga bisa memanfaatkan bahan baku ini sebagai pakan hewan ternak dan unggas lainnya.
Memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk hewan ternak Anda, namun Anda harus tahu bagaimana cara pemberian yang benar. Berikut ini tiga tips penting pemberian pakan bungkil kelapa sawit sebagai pakan ayam yang harus Anda ketahui.
Pemanfaatan Bungkil Sawit untuk Pakan Ayam dan Unggas
Pemberian pakan ternak merupakan variabel yang memiliki nilai mencapai 70% dari total biaya produksi di peternakan. Hal ini karena bahan bakunya seperti bungkil kedelai serta tepung ikan masih diimpor dari luar negeri.
Untuk bisa mengatasi masalah ini dan menurunkan biaya produksi, Anda bisa beralih menggunakan bungkil kelapa sawit. Apalagi di Indonesia perkebunan sawit semakin berkembang, sekaligus limbah sawit juga semakin banyak jika tidak ada yang bisa mengolahnya.
Memanfaatkan limbah sawit yang sudah tidak terpakai lagi menjadi bungkil sawit untuk pakan ayam bisa menjadi langkah terbaik untuk mengurangi limbah sekaligus menurunkan biaya produksi.
Tidak hanya dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi limbah saja, bahan baku ini juga memiliki kandungan nutrisi baik untuk hewan ternak. Seperti, mengandung sekitar 16% protein kasar, 6,4 % lemak kasar, 17 % serat asar serta kalsium dan fosfor.
Selain itu bungkil kelapa sawit juga terdiri dari 57,80 % bahan ekstrak tanpa nitrogen dan 5.088 kkal/kg energi bruto.
Tips Penting Pemberian Bungkil Sawit untuk Pakan Ayam
Mengandung serat yang kasar, Anda tidak bisa memberikan pakan ini begitu saja pada hewan ternak Anda. Anda bisa mengolahnya terlebih dahulu melalui langkah-langkah fermentasi sehingga ayam dapat mencernanya dengan mudah.
Selain itu, ada beberapa tips penting lainnya sebelum memberikan bungkil sawit untuk pakan ayam.
- Memperhatikan batasan penggunaannya
Perhatian pemberian pakan bungkil kelapa sawit, Anda harus membatasi pemberiannya sebagai pakan unggas tidak lebih dari 10% saja. Hal ini bukan tanpa alasan, bungkil kelapa sawit memiliki kandungan lemak kasar yang cukup tinggi.
Sedangkan serat kasar yang dapat ayam cerna maksimal 7% saja, oleh karena itu buatlah formulasi terbaik sekaligus dengan pemberian treatment seperti penggilingan, pengayakan sekaligus melewati proses fermentasi hidrolis.
- Mengontrol penyimpanan bahan baku
Anda harus tahu bahwa bungkil sawit mengandung lemak yang cukup tinggi, sehingga akan sangat cepat tengik akibat dari proses oksidasi. Oleh karena itu, untuk menghindari hal ini Anda bisa menyimpan bungkil sawit untuk pakan ayam pada ruang penyimpanan yang aman.
Suhu ruangnya minimal 30-34 derajat celcius dengan kelembapan tidak kurang dari 70%. Anda juga bisa menggunakan sistem FIFO atau first in first out, sistem ini membuat Anda akan menggunakan barang-barang yang masuk ke gudang terlebih dahulu secara berurutan.
- Penggunaan antioksidan
Bungkil kelapa sawit sangat rawan tengik karena proses oksidasi yang meningkat. Biasanya hal ini terjadi karena adanya peningkatan suhu serta kelembapan pada ruang penyimpanan Anda. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menggunakan antioksidan sehingga pakan untuk ayam bisa mengurangi laju oksidasinya.
Antioksidan yang bisa Anda gunakan antara lain oreganum vulgare. Kandungan ini berguna sebagai zat antioksidan mampu menekan pertumbuhan mikroba bernama pathogen. Selain itu, kandungan imunstimulan juga sangat aman tidak akan menyebabkan residu dan resistensi.
Anda harus memilih produsen terbaik yang menghasilkan bungkil sawit berkualitas dengan kandungan nutrisi optimal. Selain itu, karena pemberian bungkil sawit untuk pakan ayam harus sangat hati-hati.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai bungkil sawit, Anda bisa mengaksesnya di website kami https://alaskandang.com/. Anda juga bisa klik link WhatsApp https://wa.me/6281929391980 (Mala) untuk terhubung langsung dengan tim kami.