
Serutan kayu untuk hewan adalah pilihan alas kandang yang populer di kalangan peternak karena kemampuannya dalam menjaga kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan hewan ternak. Selain ekonomis, serutan kayu juga ramah lingkungan dan mudah didapat, menjadikannya solusi ideal bagi berbagai jenis peternakan—baik skala kecil maupun industri.
Apa Itu Serutan Kayu untuk Hewan?
Serutan kayu merupakan limbah dari hasil proses penggergajian kayu yang dihaluskan dan dikeringkan. Serutan ini biasanya digunakan sebagai lapisan dasar kandang untuk menyerap urin dan kotoran hewan. Dengan teksturnya yang ringan dan daya serap tinggi, serutan kayu membantu menjaga kandang tetap kering dan mencegah bau menyengat.
Kegunaan Serutan Kayu untuk Peternakan
Berikut berbagai manfaat penggunaan alas kandang serutan kayu untuk hewan:
- Menyerap kelembapan dari urin dan kotoran
- Mengurangi bau tidak sedap di area kandang
- Mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur
- Meningkatkan kenyamanan hewan ternak
- Mempermudah pembersihan kandang
- Ramah lingkungan dan dapat dikomposkan setelah digunakan
Jenis Hewan yang Cocok Menggunakan Serutan Kayu
Serutan kayu cocok digunakan pada berbagai jenis ternak dan hewan peliharaan, antara lain:
- Unggas: ayam, bebek, dan burung puyuh
- Kelinci dan marmut
- Kambing dan domba (pada kandang istirahat atau anakan)
- Sapi perah dan pedet
- Reptil dan hewan kecil lainnya
Untuk hewan besar seperti sapi dewasa, serutan biasanya digunakan bersama dengan jerami atau sekam untuk efisiensi biaya dan volume.
Ciri-Ciri Serutan Kayu Berkualitas
Peternak sebaiknya memilih serutan kayu dengan karakteristik berikut:
- Kering dan tidak berjamur
- Bebas debu halus yang dapat mengganggu pernapasan
- Tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti pelapis atau cat
- Aroma kayu alami yang tidak menyengat
- Ukuran serutan seragam untuk memudahkan penyebaran di kandang
Jenis Kayu yang Umum Digunakan
Beberapa jenis kayu yang sering digunakan untuk serutan kandang meliputi:
- Kayu pinus: ringan, harum alami, daya serap tinggi
- Kayu sengon: mudah diperoleh, cocok untuk ternak unggas
- Kayu albasia: murah dan tidak terlalu tajam
- Campuran kayu keras: lebih awet, cocok untuk ternak besar

Cara Menggunakan Serutan Kayu di Kandang
Berikut langkah-langkah penggunaan serutan kayu untuk hewan sebagai bedding ternak:
- Bersihkan kandang terlebih dahulu dari sisa kotoran dan kelembapan
- Taburkan serutan kayu secara merata dengan ketebalan 3–5 cm
- Periksa dan aduk serutan secara berkala untuk menjaga kekeringan
- Ganti secara rutin minimal seminggu sekali atau saat sudah basah
- Buang serutan bekas ke tempat kompos atau pengolahan limbah organik
Harga dan Ketersediaan Serutan Kayu
Harga serutan kayu untuk hewan relatif terjangkau, terutama jika dibeli dalam jumlah besar:
- Kemasan 10 kg: Rp30.000 – Rp60.000
- Sak 25 kg: Rp70.000 – Rp100.000
- Serutan curah langsung dari penggergajian: Rp200 – Rp500 per kg
Ketersediaan sangat bergantung pada lokasi peternakan. Di daerah dengan banyak industri kayu atau mebel, serutan lebih mudah didapat dan harganya lebih murah.
Tempat Membeli Serutan Kayu untuk Peternak
Peternak dapat membeli serutan kayu untuk hewan dari berbagai sumber:
- Pengrajin kayu dan tukang mebel
- Pabrik pengolahan kayu
- Toko pertanian dan peternakan
- Marketplace online untuk kemasan kecil atau sedang
- Koperasi peternak yang menyediakan kebutuhan pakan dan alas kandang

Kesimpulan
Serutan kayu untuk hewan adalah alas kandang yang praktis, terjangkau, dan sangat bermanfaat dalam menunjang kesehatan serta produktivitas ternak. Dengan memilih serutan kayu yang berkualitas dan menggunakannya secara tepat, peternak dapat menjaga kebersihan kandang, mencegah penyakit, serta menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi hewan-hewan peliharaan mereka.
FAQ tentang Serutan Kayu untuk Alas Kandang
Apakah semua jenis serutan kayu untuk hewan aman?
Tidak. Hindari serutan dari kayu beracun seperti mahoni atau kayu yang mengandung pelapis kimia.
Berapa tebal lapisan serutan kayu yang ideal?
Sekitar 3–5 cm untuk unggas dan hewan kecil, dan bisa lebih tebal untuk ternak besar.
Seberapa sering serutan harus diganti?
Umumnya 1–2 kali seminggu, tergantung tingkat kelembapan dan jumlah hewan.
Apakah serutan kayu bisa dicampur dengan jerami?
Bisa, terutama untuk menghemat biaya dan meningkatkan daya serap.
Apakah serutan kayu bisa dikomposkan?
Ya. Serutan bekas kandang sangat baik untuk kompos jika tidak mengandung bahan kimia.
Apakah serutan kayu bisa menyebabkan gangguan pernapasan?
Jika terlalu halus dan banyak debu, bisa. Pilih serutan yang sudah melalui proses penyaringan debu.
Di mana tempat terbaik membeli serutan untuk peternakan besar?
Langsung ke pabrik kayu atau distributor serutan curah untuk mendapatkan harga grosir.
Bisakah saya membuat serutan kayu sendiri?
Bisa, jika Anda memiliki alat serut kayu dan bahan baku dari kayu non-beracun. Pastikan serutan kering dan bersih sebelum digunakan.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai alas kandang natural lainnya, Anda bisa mengaksesnya di website kami alaskandang.com. Anda juga bisa klik link WhatsApp 081929391980 (Mala) untuk terhubung langsung dengan tim Alas Kandang.